Program Artemis: Eksplorasi Misi Manusia ke Bulan dan Lebih Jauh Lagi

Jumat, 16 Juni 2023 | 16:50:11 WIB

Program Artemis telah membuat sejarah dalam eksplorasi antariksa dengan persiapan untuk mengembalikan umat manusia ke permukaan Bulan dan lebih jauh lagi. Setelah absen selama lebih dari 50 tahun, NASA kembali ke Bulan dengan program yang dinamakan Artemis, merujuk pada dewi Yunani Artemis yang merupakan dewi Bulan dan saudara kembar dari dewa Matahari Apollo. Selain itu, Artemis juga akan memastikan sesuatu yang Apollo tidak berhasil lakukan: menempatkan wanita pertama di Bulan.

Charlie Blackwell-Thompson, direktur peluncuran perempuan pertama NASA, memimpin hitungan mundur dan peluncuran misi pertama, Artemis I. Namun, Artemis I bukan hanya momen feminis semata. Selama perjalanan selama hampir 26 hari dalam orbit retrograde diperpanjang di sekitar Bulan – bergerak dalam arah berlawanan dengan Bulan mengorbit Bumi – Artemis I mencapai beberapa pencapaian penting lainnya.

Jim Free, Administrator Asosiasi NASA untuk Pengembangan Sistem Eksplorasi, mengatakan, "Kami akan membawa kendaraan manusia pertama lebih jauh daripada kendaraan manusia mana pun sebelumnya. Kami akan pergi 40.000 mil (64.000 km) melewati Bulan dengan kapsul Orion."

Orion, wahana antariksa berawak baru NASA, terbang sejauh 270.000 mil (434.500 km) dari Bumi selama misi Artemis I, jauh melampaui rekor yang ditetapkan oleh kru Apollo 13 pada tahun 1970. Namun, karena Artemis I adalah penerbangan uji coba, kru kapsul Orion terdiri dari manekin berukuran manusia yang mengenakan sensor untuk mengukur stres, tekanan, dan radiasi potensial yang akan dihadapi oleh kru (asli) untuk Artemis II dan seterusnya. Kru manusia Artemis II akan terbang sejauh 6.400 mil (10.299 km) di sekitar sisi gelap Bulan, membawa mereka sekitar 230.000 mil (370.150 km) dari Bumi. Meskipun mereka tidak akan memecahkan rekor jarak 248.655 mil (400.171 km) yang ditetapkan oleh kru Apollo 13, misi-misi Artemis akan mencetak banyak rekor baru lainnya.

Artemis juga berbeda dalam fokusnya. Pada era Apollo di tahun 1960-an, misi tersebut terutama merupakan bagian dari perlombaan kekuasaan Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Artemis adalah upaya internasional yang dipimpin oleh NASA dan melibatkan Badan Antariksa Kanada (CSA), Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA), dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Thomas Zurbuchen, Administrator Asosiasi NASA untuk Ilmu Pengetahuan, mengatakan, "Ini bukan tentang bendera dan jejak kaki. Ini tentang membangun kehadiran yang berkelanjutan di Bulan dan membentuk dasar-dasar bagi pangkalan Bulan dan misi di masa

depan ke Mars." Program Artemis bertujuan untuk membangun pangkalan yang berkelanjutan di Bulan, mempelajari lebih lanjut tentang Bulan dan alam semesta, dan mempersiapkan langkah-langkah berikutnya dalam eksplorasi ruang angkasa.

Artemis tidak hanya tentang penerbangan dan penjelajahan, tetapi juga penelitian ilmiah yang luas. Misalnya, Artemis I melepaskan 10 satelit kecil yang membawa eksperimen ilmiah. Salah satu eksperimen tersebut adalah untuk memahami efek radiasi luar angkasa dalam jangka waktu yang lama terhadap organisme mikro seperti ragi. Selain itu, program ini juga akan menjelajahi kutub selatan Bulan, daerah yang diduga kaya akan es air. Penemuan ini dapat menjadi sumber air dan bahan bakar yang berpotensi mendukung kehidupan dan eksplorasi lebih lanjut di ruang angkasa.

Artemis juga mencakup keterlibatan teknologi dan kolaborasi global. Selain kerjasama internasional dengan badan antariksa lainnya, program ini juga melibatkan perusahaan dan industri di seluruh dunia. Beberapa teknologi baru yang dikembangkan termasuk penggunaan asisten suara seperti Alexa dan Siri di ruang angkasa, serta pengembangan jaringan komunikasi lunar pertama yang disebut LunaNet.

Dengan semua upaya ini, Program Artemis akan menulis bab baru dalam sejarah eksplorasi antariksa manusia. Program ini tidak hanya akan membawa manusia kembali ke Bulan, tetapi juga akan membuka pintu bagi penemuan baru, kolaborasi internasional, dan pemahaman yang lebih dalam tentang alam semesta. Melalui Artemis, manusia akan melangkah lebih jauh ke luar angkasa dan mempersiapkan langkah-langkah berikutnya menuju penerbangan antariksa yang lebih canggih dan eksplorasi lebih lanjut ke Mars.

Tags

Terkini