Petani Rumput Laut di Indonesia Timur Berjuang dalam Perubahan Iklim

Petani Rumput Laut di Indonesia Timur Berjuang dalam Perubahan Iklim
LaSa mi un dan istrinya bersiap menanam bibit rumput laut di aquafarm mereka. Gambar oleh Jaya Barends / Mongabay Indonesia.

Petani rumput laut di wilayah Indonesia timur menghadapi tantangan yang semakin berat akibat perubahan iklim yang terjadi. Praktik bercocok tanam rumput laut yang telah menjadi mata pencaharian utama bagi sebagian besar petani di wilayah ini, kini menghadapi berbagai dampak akibat perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi.

Wilayah Indonesia timur dikenal sebagai salah satu sentra produksi rumput laut terbesar di Indonesia. Rumput laut menjadi bahan baku penting dalam industri pangan, kosmetik, dan farmasi. Namun, kondisi cuaca yang semakin ekstrem, seperti gelombang panas yang tinggi dan perubahan pola hujan, mengakibatkan berkurangnya produksi rumput laut.

Salah seorang petani rumput laut di Kabupaten Maluku Tengah, Ningsih, mengatakan, "Kami merasa khawatir dengan perubahan iklim ini. Musim tanam dan panen menjadi tidak menentu, kadang hujan deras, kadang panas terik, ini sangat mempengaruhi hasil panen kami."

Bukan hanya faktor iklim yang menjadi masalah, tetapi juga adanya perubahan suhu dan kualitas air laut yang berdampak pada kualitas dan pertumbuhan rumput laut itu sendiri. Petani rumput laut di wilayah ini harus berhadapan dengan tantangan baru dalam upaya menjaga kualitas tanaman mereka agar tetap optimal.

Pemerintah dan berbagai lembaga terkait telah berupaya memberikan dukungan dan solusi untuk membantu petani rumput laut mengatasi dampak perubahan iklim. Program pelatihan tentang teknik bercocok tanam yang berkelanjutan dan ramah lingkungan telah diperkenalkan, sehingga petani dapat meningkatkan ketahanan mereka terhadap perubahan cuaca.

Selain itu, para petani juga diimbau untuk melakukan diversifikasi mata pencaharian, agar mereka tidak sepenuhnya tergantung pada rumput laut sebagai satu-satunya sumber pendapatan. Upaya diversifikasi ini mencakup pengenalan berbagai kegiatan ekonomi produktif lain yang dapat membantu mengurangi risiko ekonomi akibat fluktuasi produksi rumput laut.

Perubahan iklim merupakan tantangan serius yang dihadapi oleh petani rumput laut di wilayah Indonesia timur. Dukungan dan upaya bersama dari pemerintah, lembaga terkait, dan masyarakat menjadi kunci untuk membantu mereka mengatasi tantangan ini dan menjaga keberlangsungan usaha mereka dalam menghadapi perubahan yang terus berlangsung di masa depan.

Ikuti AAD Today Online di GoogleNews

#petani

Index

Berita Lainnya

Index