Mantan Perdana Menteri China, Li Keqiang, yang juga merupakan pejabat ekonomi paling senior di negara itu selama satu dekade, meninggal dunia pada usia 68 tahun. Berita tersebut diumumkan oleh Pemerintah Tiongkok hari ini, menandai akhir dari seorang pemimpin yang telah memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi China.
Li Keqiang menjabat sebagai Perdana Menteri China dari tahun 2013 hingga 2023, dan selama masa jabatannya, ia memainkan peran utama dalam membentuk kebijakan ekonomi negara tersebut. Ia adalah sosok yang dikenal karena fokusnya pada reformasi ekonomi, pertumbuhan berkelanjutan, dan modernisasi sektor industri China.
Pengumuman kematian Li Keqiang disambut dengan duka yang mendalam di seluruh China. Pemimpin-pemimpin tertinggi negara, termasuk Presiden dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis China, memberikan penghormatan terakhir kepada mantan Perdana Menteri ini. Mereka menggambarkan Li sebagai sosok yang berdedikasi dan berjasa besar bagi kemajuan ekonomi China.
Li Keqiang juga dikenal karena kepemimpinannya dalam menangani sejumlah isu yang signifikan, termasuk peningkatan standar hidup masyarakat, perubahan iklim, dan ketahanan pangan. Ia sering kali mewakili China dalam pertemuan tingkat tinggi di tingkat internasional, menjalin hubungan yang penting dengan negara-negara mitra.
Meskipun tidak ada informasi yang dirilis tentang penyebab kematian Li Keqiang, kematian mantan pemimpin ini meninggalkan kesan mendalam di seluruh dunia. Ia dikenal sebagai pejabat ekonomi yang ulung dan seorang pemimpin yang berdedikasi untuk kemajuan negara dan rakyatnya. China meratapi kehilangan seorang pemimpin berpengaruh.
GoogleNews
