Film Paku Tanah Jawa: Antara Mitos dan Realitas Kata Ali Azhar D

Film Paku Tanah Jawa: Antara Mitos dan Realitas Kata Ali Azhar D
(Foto Istimewa)

 

AAD TODAY, Surabaya – Film horor terbaru "Paku Tanah Jawa" telah resmi dirilis di bioskop-bioskop, mengundang berbagai reaksi dari penonton dan kritikus film. Berlatar belakang mitos urban legend dari Gunung Tidar, Jawa Tengah, film ini mengisahkan tentang Ningrum yang hidupnya terganggu oleh teror ghaib yang berkaitan dengan pesugihan ibunya, Handini.

Ali Azhar D, seorang konten kreator, memberikan pandangannya terhadap beberapa aspek film ini. "Nggak masuk akal, orang baru meninggal semalam yang Pak Kusno itu masa udah banyak lalat yang mengerubungi?" komentarnya, menyoroti salah satu adegan yang tampaknya kurang realistis.

Ali juga mengkritik penggunaan bahasa dalam film tersebut, "Bahasa campuran tidak konstan logat aktor atau aktrisnya saat di percakapan, kurang medok juga baik itu bahasa Jawa nya atau Malaysia nya," ujarnya, menunjukkan adanya inkonsistensi dalam dialog.

Efek suara yang menjadi salah satu elemen penting dalam film horor juga mendapat sorotan. "Efek Surround Sound 7.1 nya agak kurang, masak cuma kerasa di bagian gedor gedor pintu aja yang bagian Ningrum pertama kali mimpi buruk," kata Ali, menandakan bahwa efek suara tidak terdistribusi dengan baik.

Ali melanjutkan, "Editannya kayak maksa banget kayak nggak natural gitu penampakannya, sama audiens ngerasa nggak timbul rasa takut yang mendalam," mengkritik kualitas editing dan dampak emosional yang dihasilkan.

Selain itu, ia juga menyoroti narasi film, "Cerita Paku Tanah Jawa ini juga agak kurang alur nya, kita jadi penonton bingung, ini kurang fokus sama pesugihannya Handini," menunjukkan bahwa plot film tersebut mungkin membingungkan bagi penonton.

Terakhir, Ali menyinggung tentang motivasi karakter utama, "Tidak diceritakan tujuan dari Handini melakukan pesugihan tersebut, apakah Handini melakukan pesugihan itu untuk kekayaan atau popularitas?" sebuah pertanyaan yang meninggalkan penonton bertanya-tanya.

Meskipun mendapat kritik, "Paku Tanah Jawa" tetap menarik perhatian penonton dengan jumpscare dan visual menyeramkan yang berhasil membangun suasana tegang. Film ini merupakan kolaborasi antara Loop Entertainment dari Indonesia dan Armani Entertainment dari Malaysia, dan disutradarai oleh Bambang Drias.

Dengan pendekatan yang unik dalam menggabungkan budaya Jawa dan elemen horor, "Paku Tanah Jawa" menawarkan pengalaman yang berbeda bagi pecinta film horor. Apakah film ini akan menjadi klasik horor atau hanya sekedar hiburan musiman, waktu yang akan menjawab.

Ikuti AAD Today Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index