Surabaya (AAD Today) - Presiden terpilih Donald Trump bersiap memulai masa jabatan keduanya dengan mengajukan daftar nominasi yang kontroversial kepada Senat untuk posisi-posisi eksekutif kunci, melihat kemenangan 2024 sebagai pembenaran atas keinginan pemilih untuk melakukan perubahan signifikan.
Pertanyaannya kini: Seberapa jauh "piring pendingin" Amerika akan mentolerir disrupsi tersebut?
Majelis yang akan dipimpin Partai Republik telah menunjukkan keterbatasannya dalam menolak calon kontroversial, seperti terlihat dari upaya menghadapi nominasi Matt Gaetz dari Florida untuk posisi Jaksa Agung di tengah tuduhan pelecehan seksual dan keraguan akan kualifikasinya.
Komposisi Senat dengan 53 kursi Republik dan 47 Demokrat berarti Partai Republik hanya dapat kehilangan maksimal tiga suara untuk mengukuhkan nominasi tanpa dukungan lintas partai. Suara deadlock 50-50 dapat diputuskan oleh Wakil Presiden terpilih JD Vance.
Berikut senator kunci yang patut diperhatikan dalam pertarungan nominasi:
Senator Susan Collins, R-Maine
Senator berpengalaman lima periode ini adalah satu-satunya senator Republik yang mewakili negara bagian blue. Politikus yang dikenal independen ini pernah memberikan suara untuk memvonis Trump dalam sidang pemakzulan pada 6 Januari 2021.
Collins berencana mencalonkan diri kembali pada 2026 di negara bagian yang Trump kalahkan dengan selisih 7 poin. Nominasi Kabinet akan menjadi kesempatan baginya untuk menunjukkan sikap independennya.
Senator Lisa Murkowski, R-Alaska
Sebagai senator moderat, Murkowski memiliki pengaruh signifikan dalam pemungutan suara untuk kebijakan dan calon Trump yang kontroversial. Dia terang-terangan menolak nominasi Gaetz untuk Jaksa Agung.
Murkowski, pendukung pemulihan perlindungan hak aborsi pasca Roe v. Wade, berpotensi mempengaruhi keputusan terkait kesehatan dan kemungkinan pergantian hakim Mahkamah Agung.