Mengintip Lagu Natal Klasik Khas Eropa, Alternatif dari Hits Mariah Carey

Mengintip Lagu Natal Klasik Khas Eropa, Alternatif dari Hits Mariah Carey
Memohon kepada Santa untuk mendapatkan lebih banyak hadiah... Dalida dari Prancis, yang menyanyikan lagu Petit Papa Noël. (Foto: Koleksi Christophel/Alamy)

JAKARTA, AAD Today - Bila Anda jenuh dengan lagu Natal populer seperti "All I Want for Christmas Is You", negara-negara Eropa memiliki koleksi lagu Natal klasik yang tak kalah menarik. Melansir The Guardian, Selasa (19/12/2023), lagu-lagu ini masih mendominasi pusat perbelanjaan di Catalonia hingga pasar Natal di lembah Ruhr.

"Saat ini memang sulit menghindari Brenda Lee yang menyanyikan 'Rockin' Around the Christmas Tree' atau Wham! dengan 'Last Christmas'. Namun sebenarnya setiap negara di Eropa kontinental memiliki lagu Natal klasik mereka sendiri yang layak mendapat perhatian lebih luas," tulis The Guardian.

 

Prancis Masih Setia dengan "Petit Papa No?l"

"Petit Papa No?l" versi Dalida menjadi bukti bahwa kesederhanaan bisa menciptakan hit Natal abadi. Lagu yang diciptakan Henri Martinet dengan lirik Raymond Vincy pada 1944 ini, pertama kali dipopulerkan penyanyi Korsika, Tino Rossi, pada 1946.

Versi Rossi mencetak rekor sebagai single terlaris sepanjang masa di Prancis dengan penjualan lebih dari 5,7 juta unit. Dalida kemudian merilis EP "Joyeux No?l" pada 1960, yang memuat "Petit Papa No?l" bersama "Vive Le Vent", "Douce Nuit, Sainte Nuit", dan "No?l Blanc".

 

Yunani Hadirkan "S'Agapo" dengan Nuansa Modern

Eleni Foureira, penyanyi pop Yunani kelahiran Albania yang meraih runner-up Eurovision 2018, menghadirkan "S'Agapo" pada 2016. Lagu yang berarti "Aku Mencintaimu" ini hadir dengan sentuhan dance-pop modern.

 

Ukraina Pertahankan Tradisi Lewat "Dobryi vechir tobi"

Ruslana, pemenang Eurovision 2004, membawakan versi modern lagu tradisional "Dobryi vechir tobi" pada 2003. Versi ini menggabungkan unsur folk dan musik himne dengan sentuhan kontemporer.

 

Swedia Bangga dengan "T?nd ett ljus"

Trio Triad menciptakan kejutan di industri musik Swedia pada 1987 melalui "T?nd ett ljus". Meski menggunakan format a cappella sederhana, lagu ini sukses menduduki puncak tangga lagu Swedia pada Januari 1988.

 

Romania dan Tradisi "La Multi Ani, E Noaptea De Craciun"

Fuego, nama panggung Paul Surugiu, menjadi ikon Natal Romania dengan "La Multi Ani, E Noaptea De Craciun". Setiap tahun, ia rutin menggelar tur nasional colinde (lagu Natal Romania).

 

Jerman Hadirkan Satir Lewat "Holz"

Grup rap 257ers asal Essen menghadirkan kritik terhadap industri lagu Natal melalui "Holz" pada 2016. Video musik lagu ini telah ditonton lebih dari 54 juta kali di YouTube.

 

Denmark Kritik Konsumerisme dengan "Jul Det' Cool"

MC Einar merilis "Jul Det' Cool" pada 1988. "Lagu ini adalah satir terhadap Natal konsumeris, di mana orang Denmark makan dan menghabiskan uang secara berlebihan hingga depresi setelah perayaan selesai," kata vokalis Einar Enemark.

 

Italia Kenang "Buon Natale" Raffaella Carr?

Raffaella Carr? menunjukkan sisi berbeda dalam "Buon Natale" (1984). Lagu ini menghadirkan pesan mendalam dengan instrumentasi yang mengingatkan pada "Heal the World" Michael Jackson.

 

Belanda Rilis "Eenzame Kerst" yang Mengharukan

Andr? Hazes menghadirkan "Eenzame Kerst" dengan sampling "Silent Night". Lagu ini menceritakan kisah narapidana yang mencuri demi memberikan Natal yang layak bagi anak-anaknya.

 

Slovenia Hadirkan "Na bo?i?no no?"

Pop Design merilis "Na bo?i?no no?" pada 1989. Melodinya berasal dari lagu "Man of the World" milik duo The Window Speaks, yang berujung pada penyelesaian hukum pada 2010.

 

Republik Ceko dengan "Sliby se maj plnit o V?noc?ch"

Janek Ledeck? merilis "Sliby se maj plnit o V?noc?ch" pada 1993, menggabungkan elemen Americana dengan kisah romansa remaja. Ledeck? juga dikenal dengan lagu Natal lainnya, "Ryba ryb?".

 

Latvia dan Sejarah "Egl?te"

Band L?vi awalnya merilis "Egl?te" dengan judul "Vecgada Dziesma" karena kebijakan Soviet yang membatasi perayaan Natal. Legenda urban menyebut lagu ini sudah ada sejak 1987.

 

Polandia Kenang "Z kopyta kulig rwie"

Skaldowie, yang dijuluki "The Beatles dari Polandia", merilis "Z kopyta kulig rwie" pada 1969. Band yang didirikan di Krak?w pada 1965 ini dikenal dengan perpaduan musik prog, jazz, folk, dan klasik.

 

Hungaria dan "Aj?nd?k" dari Piramis

Band rock Piramis, yang pernah berkolaborasi dengan Steppenwolf dan Mud, merilis "Aj?nd?k" pada 1978. Meski bergaya rock keras, lagu ini menghadirkan perenungan tentang makna memberi.

 

Fakta Menarik

Di balik keberagaman lagu Natal Eropa ini, terdapat beberapa fakta menarik:

- Banyak lagu mengalami adaptasi dari versi tradisional ke modern

- Genre musik beragam dari folk hingga rock progresif

- Beberapa lagu mengandung kritik sosial

- Mayoritas masih diputar rutin setiap musim Natal

- Beberapa lagu mencerminkan perubahan politik, terutama di negara bekas Soviet

"Keragaman lagu Natal ini menunjukkan kekayaan budaya Eropa dalam merayakan Natal," tulis The Guardian. Meski berbeda genre dan bahasa, lagu-lagu ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Natal di negara masing-masing. 

Ikuti AAD Today Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index