SURABAYA - Admin media sosial Wali Kota Surabaya, Hening Dzikrillah, meminta maaf secara terbuka dan mengajukan pengunduran diri setelah candaannya terekam dalam jeda Instagram Live Wali Kota Eri Cahyadi viral dan menuai kritik dari warganet. Insiden ini terjadi saat percakapan tim medsos yang tidak sengaja terekam membahas penyimpanan konten untuk digunakan di lain waktu.
Melalui akun Instagram pribadinya @heningdzikrillah pada Sabtu, 1 November 2025, Hening menyampaikan klarifikasi sambil terisak. Ia mengakui bahwa candaan yang dilontarkan kepada rekan kerjanya di dalam mobil merupakan kesalahan pribadi yang bisa berdampak buruk terhadap citra Wali Kota Surabaya.
"Terkait kejadian pengelolaan akun media sosial milik Pak Wali Kota Surabaya, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang saya lakukan. Ini murni kesalahan pribadi saya, meskipun konteksnya saya bercanda dengan teman semobil," ujar Hening.
Perempuan yang dipercaya mengelola akun media sosial Eri Cahyadi ini menegaskan bahwa Wali Kota tidak terlibat langsung dalam proses pengunggahan konten di media sosial. Selama ini, Hening bersama tim dokumentasi telah diberi kepercayaan penuh untuk mengelola akun tersebut tanpa campur tangan langsung dari Eri Cahyadi.
"Beliau telah mempercayakan saya untuk melakukan pengunggahan konten. Sebenarnya beliau tidak pernah terlibat langsung dalam pengunggahan konten beliau di media sosial," tambahnya.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kesalahannya, Hening menyatakan telah mengajukan pengunduran diri dari tugas pengelolaan media sosial Wali Kota Surabaya. Ia berharap Eri Cahyadi dapat memaafkan perbuatannya meskipun hingga saat itu belum sempat berkomunikasi langsung dengan sang wali kota.
"Dengan penuh rasa tanggung jawab saya memohon maaf kepada Pak Wali dan saya mengajukan permohonan pengunduran diri. Besar harapan saya Pak Wali Kota dapat memaafkan saya meskipun hingga kini saya belum berkomunikasi dengan beliau," tuturnya.
Kontroversi bermula dari percakapan tim medsos yang terekam saat jeda Instagram Live. Dalam rekaman tersebut, terdengar diskusi tentang penyimpanan konten untuk digunakan di waktu mendatang. Salah seorang anggota tim, yang diduga Hening, mengatakan dalam bahasa Jawa, "Lek kaya gitu Mat, ini kan videone bagus. Kita simpen dulu ae. Nek bek-bek besok hujan bisa dipakai, epok-epok keliling (Kalau seperti ini, Mat, videonya kan bagus. Kita simpan saja dulu kalau saja nanti hujan bisa dipakai jadi seolah-olah bapak turun)."
Ucapan tersebut kemudian menuai gelombang komentar negatif dari warganet yang menganggap candaan itu tidak pantas dan menunjukkan adanya manipulasi konten media sosial pejabat publik. Kritik tajam pun membanjiri media sosial terkait etika pengelolaan akun resmi pejabat daerah.