Surabaya, AAD Today - Seorang pria difabel berinisial Agus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi sorotan publik setelah diduga melakukan tindak pelecehan terhadap 15 wanita. Korban kelima mengungkapkan modus manipulatif yang dilakukan tersangka kepada Deddy Corbuzier dalam podcast Close the Door, Rabu (11/12/2024).
Agus, seorang pria difabel yang dikenal dengan sebutan Agus Buntung, telah menggunakan strategi manipulasi emosional untuk mendekati korbannya. Dia kerap memanfaatkan kondisi fisiknya untuk membangkitkan rasa iba dan mengondisikan korban dalam situasi yang tidak nyaman.
Korban mengungkapkan bahwa Agus memulai aksinya di dua lokasi berbeda, yakni Taman Udayana dan Taman Sangkareang. Modusnya selalu sama: merendahkan diri sendiri dan memunculkan pernyataan bahwa dirinya tidak dihargai.
"Dia bilang, 'Pasti enggak dianterin, saya sering enggak dihargai. Ayo ke tempat lain, biar saya kasih imbalan,'" ungkap korban dalam pengakuannya.
Manipulasi Emosional yang Sistematis
Korban menjelaskan bahwa Agus kerap menggunakan kalimat-kalimat yang bersifat emotif untuk menarik simpati. Dia membeli minuman atau makanan untuk korban, kemudian secara berkala mengeluarkan pernyataan yang merendahkan dirinya sendiri.
"Dia bilang, 'Tapi kamu enggak menghargai saya, saya sedih,'" tambah korban.
Kronologi Pelecehan
Setelah berada di Taman Sangkareang, Agus membawa korban ke sebuah penginapan dengan dalih ingin mengantarkan pulang. Namun, korban justru merasa terjebak dalam situasi yang tidak nyaman.
"Saya terus meminta keluar kamar dan akhirnya kami bertengkar," kenang korban.
Penjaga homestay akhirnya turun tangan dan meminta korban untuk segera pergi. Untungnya, teman korban berhasil menjemputnya setelah insiden tersebut.
Kasus Agus Buntung ini membuka diskusi serius tentang kekerasan dan pelecehan yang dapat terjadi pada siapa pun, terlepas dari kondisi fisik pelaku.
