Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan merupakan planet terbesar ketiga dalam tata surya kita. Planet ini dikenal dengan kemiringan rotasi yang unik, membuatnya tampak berputar ke samping.
Karakteristik Fisik
Uranus merupakan raksasa es dengan diameter ekuator 51.118 kilometer, empat kali lebih lebar dari Bumi. Planet ini memiliki warna biru-hijau yang khas, dihasilkan dari gas metana di atmosfernya yang menyerap bagian merah dari cahaya matahari. Sebagai salah satu dari dua raksasa es di tata surya bagian luar (bersama Neptunus), sekitar 80% massa Uranus terdiri dari cairan padat panas yang terdiri dari air, metana, dan amonia, yang mengelilingi inti berbatu kecil.
Atmosfer Uranus terutama terdiri dari hidrogen dan helium, dengan sejumlah kecil metana dan jejak air serta amonia. Suhu minimum di atmosfer mencapai 49K (-224,2?C), menjadikannya lebih dingin daripada Neptunus di beberapa tempat. Kecepatan angin di Uranus dapat mencapai 900 kilometer per jam, dengan pola angin retrograde di ekuator dan prograde di dekat kutub.
Orbit dan Rotasi
Uranus memiliki keunikan berupa kemiringan sumbu rotasi sekitar 97,77 derajat, hampir tegak lurus terhadap bidang orbitnya. Kemiringan ekstrem ini diduga akibat tabrakan dengan objek seukuran Bumi pada masa pembentukan tata surya. Kondisi ini menghasilkan musim yang sangat ekstrem, di mana selama hampir seperempat tahun Uranus (sekitar 21 tahun Bumi), Matahari bersinar langsung di atas salah satu kutub sementara separuh planet lainnya mengalami musim dingin yang gelap.
Satu hari di Uranus berlangsung sekitar 17 jam, sedangkan satu tahun Uranus setara dengan 84 tahun Bumi (30.687 hari). Uranus juga merupakan salah satu dari dua planet yang berputar berlawanan arah dengan mayoritas planet lain, dengan Venus sebagai planet lainnya.
Cincin dan Satelit
Uranus dikelilingi oleh sistem cincin yang terdiri dari dua bagian: sembilan cincin bagian dalam yang mayoritas sempit dan berwarna abu-abu gelap, serta dua cincin bagian luar dengan warna kemerahan dan biru. Cincin-cincin ini, berdasarkan jaraknya dari planet, diberi nama Zeta, 6, 5, 4, Alpha, Beta, Eta, Gamma, Delta, Lambda, Epsilon, Nu, dan Mu.
Planet ini memiliki 28 bulan yang diketahui, dengan penamaan yang unik karena diambil dari karakter dalam karya William Shakespeare dan Alexander Pope. Bulan-bulan bagian dalam Uranus diperkirakan terdiri dari setengah air es dan setengah batu, sementara komposisi bulan bagian luar masih belum diketahui dengan pasti.
Penemuan dan Eksplorasi
Uranus merupakan planet pertama yang ditemukan dengan bantuan teleskop. Penemuan ini dilakukan pada tahun 1781 oleh astronom William Herschel, meskipun awalnya ia mengira objek tersebut adalah komet atau bintang. Nama Uranus diambil dari dewa langit dalam mitologi Yunani, sesuai saran Johann Bode, setelah usul Herschel untuk menamai planet tersebut Georgium Sidus sesuai nama Raja George III tidak diterima.
Hingga saat ini, hanya satu wahana antariksa yang pernah mengunjungi Uranus, yaitu Voyager 2 milik NASA pada 24 Januari 1986. Wahana ini melintas pada jarak 81.500 kilometer dari puncak awan planet dan berhasil mengumpulkan banyak informasi penting, termasuk penemuan 10 bulan baru dan 2 cincin baru. Selain data dari Voyager 2, pengetahuan tentang Uranus sebagian besar berasal dari pengamatan melalui Teleskop Luar Angkasa Hubble dan teleskop canggih berbasis darat.
Pada April 2022, misi baru ke Uranus ditetapkan sebagai salah satu tujuan dengan prioritas tertinggi dalam Survei Dekadal Ilmu Planet dan Astrobiologi 2023-2032, yang diproyeksikan akan menjadi fokus ilmu planet NASA di masa mendatang.
Magnetosfer
Uranus memiliki magnetosfer dengan bentuk tidak beraturan yang unik. Medan magnetnya terbalik dengan sumbu magnetik miring hampir 60 derajat dari sumbu rotasi planet dan bergeser dari pusat planet sejauh sepertiga radius planet. Kondisi ini menghasilkan aurora yang tidak sejajar dengan kutub seperti pada Bumi, Jupiter, dan Saturnus. Ekor magnetosfer Uranus meluas jutaan mil ke angkasa dengan garis medan magnetik yang terpelintir menjadi bentuk spiral panjang akibat rotasi planet.
Potensi untuk Kehidupan
Lingkungan Uranus tidak mendukung kehidupan sebagaimana yang kita kenal di Bumi. Suhu, tekanan, dan material yang menjadi karakteristik planet ini terlalu ekstrem dan tidak stabil bagi organisme untuk dapat beradaptasi dan bertahan hidup.
