Venus (Planet)

Venus (Planet)
Saat melesat menjauh, wahana antariksa Mariner 10 milik NASA memotret pemandangan Venus ini. NASA/JPL-Caltech

Venus adalah planet kedua dari Matahari dan merupakan tetangga planet terdekat Bumi. Planet ini dikenal sebagai objek terbesar ketiga di langit setelah Matahari dan Bulan. Venus kerap dijuluki sebagai "saudara kembar" Bumi karena memiliki struktur dan ukuran yang serupa.

Karakteristik Fisik

Venus memiliki diameter sekitar 12.104 kilometer di khatulistiwanya, sedikit lebih kecil dibandingkan diameter Bumi yang mencapai 12.756 kilometer. Planet ini mengorbit Matahari pada jarak rata-rata 108 juta kilometer atau 0,72 satuan astronomi. Dari jarak ini, cahaya Matahari membutuhkan waktu sekitar enam menit untuk mencapai Venus.

Venus berputar dengan sangat lambat dan dalam arah yang berlawanan dengan kebanyakan planet lain. Satu hari di Venus (rotasi penuh) memakan waktu 243 hari Bumi, bahkan lebih lama daripada satu tahun Venus (mengelilingi Matahari) yang hanya membutuhkan 225 hari Bumi. Kemiringan sumbu rotasi Venus sangat kecil, hanya sekitar tiga derajat, sehingga tidak mengalami pergantian musim yang nyata seperti di Bumi.

Atmosfer dan Permukaan

Atmosfer Venus didominasi oleh karbon dioksida dengan awan yang mengandung asam sulfat. Planet ini memiliki efek rumah kaca yang ekstrem sehingga menjadi planet terpanas di tata surya dengan suhu permukaan mencapai 475 derajat Celsius, cukup panas untuk melelehkan timbal. Tekanan atmosfer di permukaan Venus sangat tinggi, sekitar 90 kali tekanan atmosfer di permukaan Bumi.

Permukaan Venus telah terbentuk ulang oleh aktivitas vulkanik dan tektonik yang menghapus sebagian besar jejak permukaan awalnya. Model komputer terbaru menunjukkan bahwa pembentukan ulang permukaan ini mungkin terjadi secara bertahap dalam periode waktu yang panjang. Usia rata-rata fitur permukaan diperkirakan sekitar 150 juta tahun, dengan beberapa permukaan yang lebih tua bercampur di antaranya.

Venus memiliki lembah dan gunung tinggi yang dipenuhi ribuan gunung berapi. Fitur permukaannya mencakup Ishtar Terra, area dataran tinggi berbatu seukuran Australia di dekat kutub utara, dan wilayah yang lebih besar bernama Aphrodite Terra yang membentang di sepanjang khatulistiwa. Salah satu gunungnya mencapai ketinggian 11 kilometer, lebih tinggi dari Gunung Everest.

Penyelidikan Ilmiah

Uni Soviet mengirimkan serangkaian wahana antariksa ke Venus antara tahun 1961 dan 1984 sebagai bagian dari program Venera. Sepuluh wahana berhasil mencapai permukaan, meskipun hanya berfungsi sebentar setelah mendarat karena kondisi ekstrem planet tersebut. Wahana yang bertahan paling lama hanya mampu beroperasi selama dua jam sebelum rusak akibat suhu dan tekanan tinggi.

NASA juga mengirimkan wahana antariksa Magellan yang menyelesaikan misi lima tahun ke Venus pada tahun 1994. Magellan memetakan permukaan planet menggunakan radar dan menemukan bukti vulkanisme ekstrem dengan permukaan yang relatif muda secara geologis.

Potensi Kehidupan

Meskipun permukaan Venus sangat tidak ramah bagi kehidupan, para ilmuwan telah mengidentifikasi zona potensial di atmosfer Venus. Pada ketinggian sekitar 50 kilometer dari permukaan, suhu berkisar antara 30 hingga 70 derajat Celsius dan tekanan atmosfer mirip dengan yang ditemukan di permukaan Bumi. Kondisi ini secara teoretis dapat mendukung kehidupan mikrobial seperti "ekstremofil" yang ada di Bumi.

Beberapa peneliti juga tertarik pada goresan gelap yang persisten di lapisan atas awan Venus yang tampak menyerap radiasi ultraviolet. Meskipun penjelasan yang paling mungkin berfokus pada partikel halus, kristal es, atau senyawa kimia seperti besi klorida, beberapa ahli astrobiologi mempertimbangkan kemungkinan bahwa goresan ini mungkin terdiri dari kehidupan mikroba. Namun, belum ada bukti yang meyakinkan untuk keberadaan kehidupan di awan Venus.

Quasi-Satelit Zoozve

Venus adalah salah satu dari dua planet di tata surya kita yang tidak memiliki bulan, namun memiliki quasi-satelit yang secara resmi diberi nama Zoozve. Objek ini ditemukan pada 11 November 2002 oleh Brian Skiff di Observatorium Lowell dalam program Near-Earth-Object Search (LONEOS) di Flagstaff, Arizona.

Quasi-satelit adalah asteroid yang mengorbit Matahari sambil tetap dekat dengan planet. Orbit quasi-satelit biasanya lebih lonjong dan kurang stabil dibandingkan orbit planet. Menurut International Astronomical Union (IAU), Zoozve adalah quasi-satelit pertama dari planet utama yang diidentifikasi. Para astronom memperkirakan bahwa Zoozve mungkin telah menjadi pendamping Venus selama setidaknya 7.000 tahun.

Struktur Internal

Venus memiliki struktur internal yang mirip dengan Bumi, dengan inti besi yang diselimuti mantel batuan panas dan kerak tipis di bagian terluar. Seperti di Bumi, kulit tipis ini dapat berubah bentuk dan terkadang meletus menjadi gunung berapi sebagai respons terhadap panas dan tekanan yang berasal dari dalam planet.

Perbedaan penting antara Venus dan Bumi terkait dengan medan magnet. Meskipun Venus memiliki ukuran yang serupa dengan Bumi dan inti besi berukuran serupa, planet ini tidak memiliki medan magnet yang dihasilkan secara internal. Sebaliknya, Venus memiliki apa yang dikenal sebagai medan magnet induksi yang lemah, yang terbentuk melalui interaksi medan magnet Matahari dengan atmosfer luar planet.

Kesimpulan

Venus menyajikan studi kasus menarik bagi para ilmuwan yang mempelajari pembentukan planet dan pencarian kehidupan di alam semesta. Kemiripan awal antara Venus dan Bumi, namun dengan nasib yang sangat berbeda, memberikan wawasan penting tentang faktor-faktor yang memengaruhi evolusi planet berbatu. Pemahaman yang lebih baik tentang sejarah pembentukan Venus dapat membantu kita memahami Bumi dengan lebih baik, serta planet-planet berbatu di sekitar bintang lain. 

Ikuti AAD Today Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index