SimpleMan adalah nama pena seorang penulis asal Jawa Timur, Indonesia, yang terkenal dengan karya fiksi horor yang mulai mendapatkan pengakuan luas sejak tahun 2019. Dikenal sebagai penulis anonim, identitas asli SimpleMan belum diungkapkan kepada publik atas keputusan pribadinya.
Biografi
SimpleMan merupakan pria asal Jawa Timur yang sebelumnya pernah bekerja di pabrik dan sering berpindah tempat tinggal. Saat ini ia menetap di Jakarta bersama istri dan keluarganya. Kegemaran membaca buku menjadi landasan bagi aktivitas menulisnya sebelum karya-karyanya mencapai popularitas.
Karier
Karier SimpleMan sebagai penulis dimulai dengan menulis cerita fiksi berbagai genre di platform media sosial Facebook. Ia juga aktif menulis di forum daring Kaskus sebelum akhirnya beralih ke Twitter pada tahun 2019. Kepindahannya ke Twitter terinspirasi dari tangkapan layar unggahan Twitter seseorang yang ia lihat di Instagram.
Nama SimpleMan mulai dikenal publik secara luas melalui cerita bersambung (thread) di Twitter berjudul "KKN di Desa Penari" yang menjadi viral pada tahun 2019. Kesuksesan ini dilanjutkan dengan karya-karya lain yang juga mendapat sambutan positif dari pembaca.
Karya
Beberapa karya SimpleMan yang telah diterbitkan dalam bentuk buku antara lain:
* KKN di Desa Penari
* Sewu Dino
* Janur Ireng
* Ranjat Kembang
Karya-karyanya yang bermula dari cerita bersambung di Twitter kemudian diadaptasi menjadi buku dengan penambahan detail dan perubahan signifikan untuk memperkaya narasi.
Sejumlah karya SimpleMan juga telah diadaptasi menjadi film oleh rumah produksi MD Pictures, di antaranya:
* KKN di Desa Penari (2022)
* Sewu Dino (2023)
* Badarawuhi di Desa Penari (2024)
* Sorop (2024)
* Pabrik Gula (2025)
Film "KKN di Desa Penari" tercatat sebagai salah satu film horor terlaris di Indonesia, semakin meningkatkan popularitas karyanya.
Identitas Anonim
SimpleMan secara konsisten memilih untuk merahasiakan identitas aslinya. Dalam sebuah wawancara podcast bersama Raditya Dika yang diunggah pada 11 Juli 2023, ia mengungkapkan beberapa alasan mempertahankan anonimitasnya, di antaranya:
* Kenyamanan ketika hanya karyanya saja yang dikenal publik
* Kebebasan beraktivitas tanpa mendapat gangguan
* Perasaan canggung saat berinteraksi dengan orang baru
Meskipun memilih untuk tetap anonim, SimpleMan menyatakan bahwa suatu saat akan ada waktu yang tepat untuk mengungkapkan jati dirinya kepada publik.
