Ampel Gubah, yang secara resmi dikenal sebagai Makam Kiai Al-Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi, merupakan kompleks pemakaman bersejarah yang terletak di Jalan Ampel Gubah Kidul Nomor 21, Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya, Jawa Timur. Situs ini menjadi salah satu warisan sejarah penting di Surabaya dan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.
Sejarah
Kompleks makam ini dibangun untuk mengenang Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi, seorang ulama terkemuka yang lahir di Kota Khola Rasyid, Hadramaut, Yaman pada tahun 1265 Hijriah (sekitar 1848-1849 Masehi). Beliau bermukim di Surabaya pada pertengahan abad ke-20 dan wafat pada 12 Rabiul Akhir 1337 Hijriah (1919 Masehi).
Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi dikenal sebagai pendakwah yang memiliki akhlak luhur dan budi pekerti tinggi. Karena kedermawanannya dalam membantu masyarakat kurang mampu, beliau mendapat julukan "Ayah Anak Yatim dan Miskin". Selain makam beliau, kompleks ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi keluarganya, termasuk Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdhor yang merupakan menantunya.
Kontribusi Kultural
Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi meninggalkan jejak penting dalam perkembangan tradisi Islam di Indonesia. Beliau mempelopori penyelenggaraan haul (peringatan kematian) para waliyullah dan shalihin di Indonesia, dengan pertama kali menggelar haul Habib Muhammad bin Thahir Al-Haddad di Tegal, Jawa Tengah. Selain itu, beliau juga mengembangkan tradisi ziarah ke makam para wali dan orang-orang saleh.
Kontribusi kultural lainnya yang signifikan adalah membawa Simthud Durar ke Indonesia, sebuah kitab maulid yang hingga kini umum dibaca oleh komunitas Muslim Indonesia dalam berbagai perayaan keagamaan. Kitab ini menjadi bagian penting dari khazanah literatur Islam tradisional di Nusantara.
Arsitektur
Bangunan Ampel Gubah memiliki nilai arsitektural tinggi dengan gaya yang memadukan unsur Arab dan Eropa. Ciri khas arsitekturnya terlihat pada ornamen-ornamen bangunan yang mendetail. Struktur bangunan bergaya kolonial dengan keunikan pada bentuk kubah yang overstek (menjorok), yang ditutupi oleh seng gelombang dengan penyelesaian bulatan di ujung kubah.
Elemen arsitektural lainnya yang menonjol adalah adanya kolom dan balok lengkung yang menjadi penanda kawasan kota lama Ampel. Keindahan dan keunikan arsitektur ini menjadikan Ampel Gubah sebagai salah satu bangunan cagar budaya yang penting di Surabaya, mencerminkan perpaduan budaya yang terjadi selama masa perkembangan Islam di Indonesia.
Signifikansi
Dewasa ini, Ampel Gubah tidak hanya berfungsi sebagai kompleks pemakaman, tetapi juga menjadi situs penting bagi studi sejarah Islam di Indonesia dan destinasi wisata religi di Surabaya. Keberadaan Masjid Gubah yang berdekatan dengan kompleks makam juga menambah signifikansi kawasan ini sebagai pusat aktivitas keagamaan dan budaya.
