Presiden Joe Biden mengatakan dia patah hati dalam sebuah pernyataan.
Sedikitnya 200 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam kecelakaan kereta api di India, sementara jumlah korban tewas terus meningkat, kata para pejabat.
Kecelakaan itu terjadi Jumat malam di Odisha, sebuah negara bagian di India timur, dan melibatkan tiga kereta api, menurut Kepala Sekretaris Odisha Pradeep Jena. Beberapa gerbong kereta penumpang tergelincir dalam insiden itu, katanya.
"Korban tewas dalam kecelakaan kereta api meningkat," kata Jena di media sosial, Minggu, mengatakan bahwa jumlah resmi kematian adalah 275 orang.
Sekitar 900 orang terluka dalam kecelakaan tersebut, menurut laporan dari Organisasi Bantuan Khusus, yang menangani manajemen bencana di negara bagian tersebut.
Lebih dari 200 ambulans telah menanggapi lokasi "kecelakaan kereta api yang kejam," cuit Jena.
Tim penyelamat telah dikerahkan dari berbagai bagian negara, menurut Ashwini Vaishnaw, Menteri Perkeretaapian, Komunikasi, Elektronik, dan Teknologi Informasi India.
Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dia "tertekan" dengan kecelakaan itu.
"Di saat duka ini, pikiran saya bersama keluarga yang ditinggalkan," cuit Modi. "Semoga yang terluka segera pulih."
Presiden Joe Biden mengatakan dia dan ibu negara Jill Biden sangat sedih dan berdoa bagi mereka yang kehilangan orang yang dicintai atau terluka akibat kecelakaan kereta api dalam sebuah pernyataan hari Sabtu.
"Amerika Serikat dan India berbagi ikatan mendalam yang berakar pada ikatan keluarga dan budaya yang menyatukan kedua negara kita?dan orang-orang di seluruh Amerika berduka bersama rakyat India. Seiring upaya pemulihan berlanjut, kami akan menjaga rakyat India di tempat kami." pikiran," bunyi pernyataan itu.
Sabtu dinyatakan sebagai hari berkabung di Odisha akibat kecelakaan kereta api yang terjadi di dekat Bahanaga.
Pembayaran ex-gratia akan ditawarkan kepada "korban kecelakaan kereta api yang tidak menguntungkan ini di Odisha," cuit Vaishnaw.
Keluarga yang menderita kematian akan menerima 10 lakh -- setara dengan sekitar 12.000 USD -- sementara mereka yang menderita luka "parah" akan menerima dua lakh -- sekitar 2.400 USD -- menurut Vaishnaw.
Orang dengan luka ringan akan menerima 50.000 rupee -- sekitar 600 USD -- kata Vaishnaw.
