Bentangan luas benua yang terdiri dari 54 negara ini relatif tidak terlayani dan tidak terawasi dengan jaringan pengamatan cuaca berbasis darat yang paling tidak berkembang.
Sebuah laporan terbaru telah mengungkapkan bahwa benua Afrika menghadapi tantangan serius dalam memahami dan menghadapi dampak perubahan iklim, yang disebabkan oleh kurangnya jaringan radar cuaca yang memadai. Keadaan ini telah menciptakan apa yang disebut sebagai 'titik buta risiko iklim' di Afrika.
Ketika perubahan iklim semakin memengaruhi berbagai aspek kehidupan di seluruh benua Afrika, termasuk pola cuaca yang ekstrim, kekeringan, dan banjir, penting untuk memiliki sistem pemantauan cuaca yang kuat. Sayangnya, Afrika masih tertinggal dalam hal infrastruktur radar cuaca yang diperlukan untuk memahami dan meramalkan kondisi cuaca secara akurat.
Laporan tersebut menyoroti bahwa banyak negara di Afrika Sub-Sahara menghadapi keterbatasan serius dalam hal jaringan radar cuaca. Kekurangan ini memengaruhi kemampuan mereka untuk mendeteksi badai dan cuaca ekstrim lainnya dengan cukup cepat, yang dapat mengarah pada keterlambatan dalam respons bencana dan perlindungan terhadap warga negara.
Sistem radar cuaca yang andal adalah alat penting dalam memahami perubahan iklim dan meramalkan cuaca, yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menghadapi bencana alam dan mengelola sumber daya alam. Ini juga sangat penting untuk sektor pertanian, keamanan penerbangan, dan banyak sektor lainnya.
Organisasi regional dan internasional telah mencatat pentingnya memperkuat infrastruktur radar cuaca di seluruh Afrika. Upaya telah dilakukan untuk memperbaiki sistem pemantauan cuaca di berbagai negara, tetapi tantangan finansial dan teknis tetap ada.
Sementara upaya terus dilakukan untuk mengatasi kekurangan ini, laporan ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim adalah masalah global yang membutuhkan kolaborasi dan investasi dalam infrastruktur cuaca yang lebih baik, terutama di wilayah yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
