Meskipun telah berlalu beberapa hari sejak gempa bumi yang mengguncang Provinsi Herat di barat Afghanistan, warga setempat masih berharap untuk menemukan lebih banyak korban selamat di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa tersebut. Saat ini, korban tewas akibat bencana tersebut telah mencapai lebih dari 2.000 orang, dengan ribuan lainnya terluka.
Gempa bumi dengan kekuatan dahsyat tersebut, yang mencapai magnitudo 7,2, mengguncang wilayah Herat dan sekitarnya pada hari Minggu lalu. Banyak bangunan, termasuk rumah-rumah warga, sekolah, dan fasilitas umum lainnya, rusak parah atau hancur total. Ini telah menciptakan situasi darurat di daerah tersebut.
Upaya penyelamatan terus berlanjut, dengan tim pencari yang bekerja keras untuk mencari tahu apakah masih ada korban selamat yang terperangkap di bawah puing-puing bangunan. Mereka menghadapi berbagai tantangan, termasuk cuaca yang tidak menentu dan akses terbatas ke daerah-daerah yang terpencil.
Sementara itu, banyak warga yang kehilangan rumah mereka dan sekarang tinggal dalam kondisi darurat di tenda-tenda sementara. Organisasi bantuan dan lembaga internasional telah merespons dengan mengirimkan pasokan bantuan medis, air bersih, makanan, dan perlengkapan lainnya ke daerah yang terkena dampak.
Presiden Afghanistan, dalam sebuah pernyataan, menyatakan belasungkawa mendalam atas korban tewas akibat gempa tersebut dan berjanji untuk memberikan bantuan secepat mungkin kepada warga yang terdampak. Pemerintah Afghanistan juga telah meminta bantuan internasional untuk mengatasi situasi darurat ini.
Gempa bumi ini adalah pengingat yang menghancurkan akan kerentanan Afghanistan terhadap bencana alam, dan juga tentang pentingnya kesiapan dan respon cepat dalam menghadapi situasi seperti ini. Warga Afghanistan tetap berharap dan bersatu dalam upaya untuk mendukung satu sama lain dan memulihkan wilayah mereka dari dampak mengerikan dari gempa ini.