Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo (lahir di Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 9 Juli 1950) adalah seorang kardinal dan uskup agung Gereja Katolik Roma asal Indonesia. Beliau menjabat sebagai Uskup Agung Jakarta sejak 29 Juni 2010 dan Uskup Ordinariat Militer Indonesia. Pada 5 Oktober 2019, ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Fransiskus dengan gelar Kardinal Imam Spirito Santo alla Ferratella.
Biografi
Latar Belakang Keluarga
Ignatius Suharyo lahir sebagai anak ketujuh dari sepuluh bersaudara dari pasangan Florentinus Amir Hardjodisastra (pegawai Dinas Pengairan Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Theodora Murni Hardjadisastra. Tiga dari saudara kandungnya memilih jalan panggilan religius: RP. Suitbertus Ari Sunardi OCSO (rahib imam di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, Temanggung), Suster Christina Sri Murni, FMM, dan Suster Maria Magdalena Marganingsih, PMY.
Pendidikan
Suharyo menempuh pendidikan dasar di SD Kanisius, Gubuk, Sedayu, dan melanjutkan di SD Tarakanita, Bumijo, Yogyakarta mulai kelas IV. Pendidikan menengahnya diselesaikan di Seminari Kecil dan Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang (1961-1968).
Pendidikan tingginya dimulai di IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, dengan memperoleh gelar Sarjana Muda bidang Filsafat/Teologi (1971) dan Sarjana Filsafat/Teologi (1976). Atas penugasan Kardinal Julius Darmojuwono, ia melanjutkan pendidikan di Roma, Italia, dan meraih gelar Doktor Teologi Bibilis dari Universitas Urbaniana pada tahun 1981.
Tahbisan dan Karier Awal
Suharyo ditahbiskan menjadi imam pada 26 Januari 1976 oleh Justinus Kardinal Darmojuwono di Kapel Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Sleman. Setelah menyelesaikan studi di Roma, ia mengabdikan diri di dunia pendidikan tinggi dengan menjadi dosen di berbagai institusi:
- Pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya, Yogyakarta (1981-1991)
- Ketua Jurusan Filsafat dan Sosiologi IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta (1983-1993)
- Dosen Pengantar dan Ilmu Tafsir Perjanjian Baru di Fakultas Teologi Wedabhakti, Yogyakarta (1989)
- Dekan Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (1993-1997)
- Pengajar di Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta dan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (1994-1996)
- Direktur Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (1996-1997)
- Ketua Konsorsium Yayasan Driyarkara (1997)
- Guru Besar bidang teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (2004)
Karier Gerejawi
Uskup Agung Semarang
Pada 21 April 1997, Paus Yohanes Paulus II menunjuk Suharyo sebagai Uskup Agung Semarang. Penahbisannya dilaksanakan pada 22 Agustus 1997 di Gedung Olahraga Jatidiri, Semarang, dengan Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J. sebagai penahbis utama. Sebagai semboyan episkopalnya, ia memilih "Serviens Domino Cum Omni Humilitate" (Kis 20:19) yang artinya "Aku Melayani Tuhan dengan Segala Rendah Hati".
Uskup Ordinariat Militer Indonesia
Pada 2 Januari 2006, Suharyo ditunjuk sebagai Uskup Ordinariat Militer Indonesia, menggantikan Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.
Uskup Agung Jakarta
Terkait permohonan pensiun Kardinal Julius Darmaatmadja, pada 25 Juli 2009, Takhta Suci Vatikan menunjuk Suharyo sebagai Uskup Agung Koajutor Jakarta. Ia resmi menjadi Uskup Agung Jakarta sejak 28 Juni 2010, setelah Takhta Suci Vatikan menerima pengunduran diri Kardinal Julius. Penginstalan resminya dilaksanakan pada 29 Juni 2010 di Gereja Katedral Jakarta.
Ketua Konferensi Waligereja Indonesia
Sebelum menjadi ketua, Suharyo pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (2000-2003, 2003-2006) dan Wakil Ketua I (2006-2009, 2009-2012). Pada 15 November 2012, ia terpilih menjadi Ketua Konferensi Waligereja Indonesia untuk periode 2012-2015 dan terpilih kembali untuk periode 2015-2018, 2018-2021, hingga akhirnya digantikan oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. pada 17 November 2022.
Kardinalisasi
Pada 1 September 2019, Paus Fransiskus mengumumkan Suharyo sebagai salah satu dari 13 kardinal baru. Ia diangkat sebagai kardinal dalam konsistori yang dilaksanakan pada 5 Oktober 2019 dengan gelar Kardinal Imam Spirito Santo alla Ferratella.
Peran dalam Penahbisan Uskup
Sepanjang kariernya, Kardinal Suharyo telah berperan dalam berbagai penahbisan uskup, baik sebagai ko-konsekrator maupun penahbis utama:
Sebagai Ko-konsekrator:
- Penahbisan Mgr. Julianus Sunarka, S.J. sebagai Uskup Purwokerto (8 September 2000)
- Penahbisan Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono sebagai Uskup Surabaya (29 Juni 2007)
- Penahbisan Mgr. Johannes Pujasumarta sebagai Uskup Bandung (16 Juli 2008)
- Penahbisan Mgr. Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. (22 Februari 2014)
- Penahbisan Mgr. Valentinus Saeng, C.P. sebagai Uskup Sanggau (11 November 2022)
Sebagai Penahbis Utama:
- Penahbisan Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. sebagai Uskup Bandung (25 Agustus 2014)
- Penahbisan Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O. Carm. sebagai Uskup Malang (3 September 2016)
- Penahbisan Mgr. Robertus Rubiyatmoko sebagai Uskup Agung Semarang (19 Mei 2017)
- Penahbisan Mgr. Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng (19 Maret 2020)
- Penahbisan Mgr. Fransiskus Tuaman Sinaga sebagai Uskup Sibolga
Karya Tulis
Kardinal Suharyo telah menulis beberapa buku di bidang teologi dan Kitab Suci, antara lain:
- Membaca Kitab Suci: Paham-paham Dasar
- Membaca Kitab Suci: Tulisan-tulisan Perjanjian Lama
- Membaca Kitab Suci: Tulisan-tulisan Perjanjian Baru
- Pengantar Injil Sinoptik
- Alam Hidup Perjanjian Lama
- Kitab Wahyu, Paham dan Maknanya Bagi Hidup Kristen
- Datanglah KerajaanMu
- Kisah Sengsara Yesus dalam Injil Sinoptik
- The Catholic Way, Kekatolikan dan Keindonesian Kita
Beliau juga menyadur karya Henri J.M. Nouwen, di antaranya:
- Menggapai Kematangan Hidup Rohani
- Dengan Tangan Terbuka
- Engkau Dikasihi
- Kembalinya Si Anak Hilang
- Cakrawala Hidup Baru
- Pelayanan yang Kreatif
Semboyan
Serviens Domino Cum Omni Humilitate (Kis 20:19)
(Aku Melayani Tuhan dengan Segala Rendah Hati).
