Jeremy Meciaz (lahir di Sleman) adalah tokoh olahraga Indonesia yang berkontribusi dalam pengembangan kickboxing dan muay thai di Indonesia. Meciaz dikenal melalui berbagai jabatan strategisnya dalam organisasi seni bela diri nasional dan internasional, termasuk sebagai Presiden World Kickboxing Federation (WKF) Indonesia dan Presiden World Boxing Council (WBC) Muay Thai Indonesia.
Jabatan dan Kepengurusan
Pada Februari 2021, Jeremy Meciaz ditunjuk secara resmi sebagai Presiden Federasi Kickboxing (WKF) Indonesia. Penunjukan ini diumumkan melalui situs resmi World Kickboxing Federation. Sebelumnya, Meciaz menjabat sebagai Ketua Pengurus Daerah Kickboxing Indonesia (KBI) cabang Surakarta untuk periode 2019-2024.
Pada akhir Oktober 2021, Meciaz juga ditunjuk sebagai Presiden World Boxing Council (WBC) Muay Thai Indonesia oleh Jenderal Polisi Kovid Bhakdibhumi, yang menjabat sebagai Presiden WBC Muay Thai Dunia. Penunjukan ini menjadikan Meciaz dan Predator MMA Indonesia sebagai perwakilan resmi WBC International di Indonesia.
Kebijakan dan Program Kerja
Sebagai Presiden WKF Indonesia, Meciaz menetapkan kebijakan bahwa organisasi tersebut tidak lagi berada di bawah payung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), melainkan berdiri sebagai perwakilan resmi Federasi Kickboxing Dunia untuk Indonesia.
Program kerja yang dicanangkan Meciaz sebagai Presiden WKF Indonesia mencakup penyelenggaraan kompetisi kickboxing tingkat internasional pada tahun 2022, meliputi kategori amatir, pro-am, dan profesional. Untuk mewujudkan program ini, WKF Indonesia berencana untuk bekerja sama dengan Predator MMA Indonesia sebagai penyedia fasilitas, logistik, dan media broadcasting.
Dalam kapasitasnya sebagai Presiden WBC Muay Thai Indonesia, Meciaz merencanakan penyelenggaraan pertandingan WBC Muay Thai pertama di Indonesia, serta penataran wasit dan juri muay thai. Tujuan utama keberadaan WBC di Indonesia adalah untuk mencetak atlet muay thai untuk kejuaraan WBC Muay Thai dunia dan memfasilitasi pertandingan muay thai bergengsi di Indonesia.
Kontribusi dan Pengembangan Olahraga Bela Diri
Jeremy Meciaz melalui WKF Indonesia dan WBC Muay Thai Indonesia berupaya membuka peluang bagi promotor untuk menyelenggarakan pertandingan kickboxing dan muay thai di bawah payung organisasi internasional tanpa harus berafiliasi dengan KONI. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat perkembangan kedua cabang olahraga bela diri tersebut di Indonesia.
Sebagai matchmaker WBC Muay Thai Indonesia, Meciaz bertugas memfasilitasi pertandingan muay thai yang berkualitas dan memastikan setiap pertandingan yang diadakan memiliki badan hukum yang jelas.
Pengembangan Fasilitas
Melalui Predator MMA Indonesia, Meciaz mengembangkan fasilitas pelatihan seni bela diri campuran di Jl. Ahmad Yani No. 179, Banjarsari, Solo. Sasana ini dirancang sebagai salah satu pusat pelatihan atlet Mixed Martial Arts (MMA) terbesar di Indonesia, yang menyediakan pelatihan Kickboxing, Muay Thai, Wrestling, Sanshou, hingga Brazilian Jiu-Jitsu.
Pembangunan sasana ini bertujuan untuk menjaring bakat-bakat dari Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa atlet didikan Predator MMA Indonesia telah meraih prestasi, seperti Dedi Kurniawan yang memenangi duel kontra Marton Tampubolon dalam ajang One Pride Fight Night 33, serta atlet-atlet amatir seperti Windy Fera Monika (medali emas Kickboxing National Championship 2019), Daniel Chandra Wibowo (Medali Perak Kickboxing Nasional Championship 2019), dan Andhika Yudhi (Medali Emas Rambo Kickboxing Tournament National Championship 2019).
Selain fasilitas pelatihan, sasana ini juga dilengkapi dengan kantin sehat yang menyajikan makanan dan minuman yang dipantau oleh ahli gizi, sebagai upaya untuk membangun kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat.
