Makan Bergizi Gratis Menyehatkan Anak Bangsa, Menggerakkan Ekonomi Warga

Makan Bergizi Gratis Menyehatkan Anak Bangsa, Menggerakkan Ekonomi Warga
Siswa berbahagia sedang membawa ompreng berisi Makan Bergizi Gratis (Humas BGN)
Program Makan Bergizi Gratis: Intervensi Gizi Langsung yang Menumbuhkan Ekonomi Lokal

Banten, AADToday.com – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tangerang Selatan, Nidhi Sabrina, M.Sc., ahli gizi dan akademisi lulusan Taipei Medical University, menjadi salah satu sosok di balik suksesnya pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya.

Di balik setiap kotak makan itu, terdapat kerja keras tim gizi dan relawan yang dipimpin oleh Nidhi. Bersama para tenaga ahli, ia memastikan seluruh proses produksi berjalan sesuai standar kesehatan dengan sistem food safety berbasis HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point).

Sistem ini memastikan bahwa setiap bahan pangan diperiksa suhu dan kebersihannya secara ketat, mulai dari proses penerimaan bahan baku hingga penyajian di sekolah, agar makanan yang disajikan aman dikonsumsi oleh anak-anak.

“Kami bersyukur selama sembilan bulan berjalan tidak pernah ada kasus luar biasa terkait pangan,” ujarnya.

Keberhasilan tersebut menjadi bukti nyata bahwa penerapan standar keamanan pangan yang disiplin mampu menjaga keberlangsungan program secara berkelanjutan.

MBG tidak hanya memberikan asupan gizi seimbang bagi anak-anak, tetapi juga menciptakan rasa aman bagi para orang tua yang kini lebih tenang melepas anaknya ke sekolah.

Namun manfaat MBG tidak berhenti di dapur. Program ini turut menumbuhkan ekonomi warga melalui pemberdayaan 15–20 UMKM lokal yang berperan sebagai pemasok bahan baku seperti sayur potong, daging ayam, dan ikan fillet.

Rantai pasok yang terbentuk menciptakan peluang kerja baru di berbagai lapisan masyarakat — mulai dari tenaga pemotong sayur, pengupas ikan, pengemas bahan makanan, hingga sopir distribusi.

Menurut Nidhi, dampak MBG terasa hingga ke akar ekonomi lokal karena setiap porsi makanan yang tersaji juga menghidupkan dapur-dapur usaha kecil di sekitar wilayah SPPG.

Dengan konsep rantai pasok yang melibatkan pelaku usaha kecil, program ini tidak hanya menjadi intervensi gizi langsung, tetapi juga model pemberdayaan ekonomi yang inklusif.

Para pelaku UMKM kini memiliki pasar yang stabil, sementara warga sekitar mendapat tambahan penghasilan dari aktivitas pendukung MBG.

Dengan seluruh dapur SPPG telah tersertifikasi laik higien dan seluruh penjamah makanan memiliki lisensi keamanan pangan, MBG terbukti menjadi program intervensi gizi langsung yang efektif.

Program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak dan memperbaiki pola makan keluarga, tetapi juga memperkuat ketahanan sosial serta ekonomi lokal.

“Lebih baik diperbaiki daripada dihentikan, karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat di dua sisi, gizi dan kesejahteraan” tutur Nidhi.

Melalui sinergi antara kesehatan dan ekonomi, Program Makan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan menjadi contoh nyata bahwa kebijakan publik dapat memberikan manfaat ganda — menyehatkan anak bangsa sekaligus menggerakkan ekonomi warga di akar rumput.***

Ikuti AAD Today Online di GoogleNews

#AAD Today

Index

Berita Lainnya

Index