VATIKAN, AAD Today – Para kardinal yang tengah mengikuti konklaf untuk memilih pengganti Paus Fransiskus ternyata harus puas dengan menu makanan yang jauh dari kesan mewah. Bahkan, beberapa jenis makanan seperti ravioli secara khusus dilarang disajikan selama proses pemilihan pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut.
Menurut kesaksian para kardinal yang terlibat dalam konklaf, kualitas makanan yang disajikan selama masa pengasingan di Vatikan tergolong sederhana dan kurang menggugah selera.
"Anda tidak makan dengan sangat baik," ungkap Kardinal Gianfranco Ravasi dari Italia kepada New York Times dalam artikel yang dipublikasikan pada 7 Mei.
Pendapat serupa disampaikan oleh Kardinal Ludwig Miller yang menambahkan, "Makanannya tidak begitu enak."
Kesederhanaan menu makanan konklaf ini rupanya tidak terlepas dari pengaruh Paus Fransiskus yang dikenal memiliki selera makanan sederhana. Selama 12 tahun kepemimpinannya, Paus yang meninggal pada usia 88 tahun bulan April lalu tersebut telah membentuk budaya kuliner Vatikan yang cenderung minimalis.
Menu yang disajikan bagi para kardinal pemilih termasuk pasta yang kurang kaya rasa, sayuran, dan bahkan sisa makanan yang sebelumnya dihadiahkan kepada Paus seperti kurma dari Timur Tengah.
Mengapa Ravioli Dilarang?
Yang lebih menarik, beberapa jenis makanan secara khusus dilarang disajikan selama konklaf berlangsung. Pasta isi seperti ravioli dan ayam utuh tidak diperbolehkan dengan alasan keamanan, karena makanan-makanan tersebut dapat dengan mudah disisipi pesan rahasia di dalamnya.
Inspeksi makanan dalam konklaf mulai diterapkan sekitar abad ke-16 untuk mencegah adanya catatan rahasia—dengan pengawasan keamanan ketat di dapur tempat makanan disiapkan.
Pada masa yang sama dalam sejarah, kardinal yang meninggal selama konklaf sering dicurigai sebagai korban makanan beracun. Akibatnya, para kardinal mulai bergiliran bertindak sebagai penguji racun. Setelah seorang kardinal memakan makanan tanpa mengalami masalah kesehatan, barulah yang lain ikut makan, seperti dicatat oleh Chef Bartolomeo Scappi seorang juru masak Vatikan terkenal dalam karya tulisnya dari era tersebut.
Sejarah Peraturan Makanan Konklaf
Peraturan mengenai makanan selama konklave sebenarnya telah mengalami pelonggaran dibandingkan masa lalu. Pada 1200-an, Paus Gregorius X—yang konklave pemilihannya masih tercatat sebagai yang terlama hingga saat ini dengan durasi tiga tahun—memberlakukan aturan pembatasan makanan akibat lamanya proses pemilihan.
Menurut laporan BBC, jika para kardinal tidak mencapai konsensus dalam tiga hari, makanan mereka akan dibatasi menjadi satu kali makan per hari. Setelah delapan hari, mereka hanya diizinkan mengonsumsi roti dan air. Aturan ketat ini kemudian dilonggarkan pada 1300-an.
Meski demikian, para kardinal yang mengikuti konklaf saat ini sudah menyadari bahwa mereka tidak akan mendapatkan hidangan istimewa selama masa pengasingan.
"Kami akan makan apa pun yang mereka berikan kepada kami," kata Kardinal Fridolin Ambongo kepada New York Times, menunjukkan sikap pasrah terhadap situasi tersebut.
Sementara 135 kardinal Katolik terus melakukan pemungutan suara untuk mencari pengganti Paus Fransiskus, tradisi kuliner sederhana ini menjadi bagian tak terpisahkan dari proses sakral pemilihan pemimpin baru Gereja Katolik sedunia.
